Setelah mencermati kondisi perkembangan syiar Islam dan tren kunjungan wisatawan muslim ke Jepang selama beberapa tahun belakangan ini, ada 4 alasan utama mengapa kita membutuhkan sebuah masjid lagi di Osaka.
JEPANG SEMAKIN RAMAH MUSLIM
Sejak Jepang menjadikan inbound sebagai salah satu motor penggerak ekonominya, kesempatan memperoleh visa untuk datang berkunjung bagi wisatawan asing menjadi terbuka lebar. Program itu kemudian diakselerasi oleh menjamurnya perusahaan penerbangan LCC (Low Cost Carrier) yang menawarkan tiket PP dari negara-negara Asia Tenggara dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan 10-15 tahun yang lalu. Terkadang di masa promosi, tiket PP Jakarta-Tokyo hanya selisih beberapa ratus ribu dengan tiket dari Jakarta ke Bali.
Kemudahan itu kemudian dimanfaatkan juga oleh banyak wisatawan dari negeri-negeri muslim seperti negeri kita Indonesia, Malaysia, dll, sehingga dengan sendirinya jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Jepang dari tahun ke tahun semakin bertambah. Hal ini mendorong pemerintah Jepang dan pihak swasta terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan pihak terkait untuk menyediakan fasilitas yang bisa membuat para wisatawan muslim untuk datang dan lebih betah berlama-lama di Jepang untuk menikmati keindahan alam, keunikan budaya, dan kelezatan cita rasa Jepang. Sehingga dapat kita amati bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini restoran halal dan prayer room semakin bertambah. Masyarakat Jepang pun secara perlahan mulai terbiasa melihat wanita berkerudung ikut mengantri di konbini, atau berbaris untuk membeli tiket di Universal Studio Japan, atau bahkan menyaksikan sekelompok orang Asia menggelar sajadah dan dengan khusyuk menunaikan sholat di taman-taman kota yang sejuk.
Tren ini pun alhamdulillah memberi dampak yang baik kepada penerimaan masyarakat Jepang secara umum terhadap kegiatan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Walaupun kita tidak bisa memberikan data statistik, tapi tampaknya perizinan pendirian pusat kegiatan agama pun terasa semakin mudah.
OSAKA CITY HANYA MEMILIKI 1 MASJID
Pada saat ini (tahun 2020) Osaka City (大阪市) baru memiliki satu masjid yang berdiri di daerah Nishi Yodogawa. Walaupun secara wilayah masuk kota Osaka, secara geografis cukup jauh dari pusat kegiatan pariwisata kota Osaka tempat orang-orang Indonesia sering berkunjung seperti misalnya Shinsaibashi, Namba, Dotonbori, dll. Masjid yang saat ini ada dinamakan Masjid Osaka Chibune dikarenakan posisinya yang dekat dari stasiun Chibune (Jalur Hanshin Osaka-Kobe).
Dengan posisinya yang cukup jauh dari pusat wisata dan jalur kereta yang cukup menantang jika belum mengerti keruwetan jalur kereta dan tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa Jepang, membuat Masjid Chibune tidak terlalu populer untuk dikunjungi oleh wisatawan muslim guna menunaikan kewajiban mereka saat berada di wilayah Osaka.
Selain Masjid Chibune, ada juga masjid Ibaraki di kota Ibaraki yang terletak di sebelah utara kota Osaka, namun lebih jauh lagi dari masjid Chibune karena berjarak sekitar 1 jam jika menggunakan kereta dari pusat kota Osaka, stasiun Umeda.
Masjid Chibune Osaka (tampak dari depan)
KEGIATAN ISLAMI TAHUNAN YANG SELALU MENANTANG
Setiap tahun pihak Konsulat Jenderal RI (KJRI) Osaka dengan dibantu oleh organisasi/komunitas muslim Indonesia menyelenggarakan sholat Ied Fitri dan Ied Adha. Dikarenakan komunitas muslim Indonesia belum memiliki pusat kegiatan yang tetap, maka setiap tahun kita harus menyewa gedung atau tempat dengan menghabiskan biaya yang cukup besar. Terkadang kita menyewa gedung olahraga, gedung pertemuan serbaguna, dll, dan kapasitas yang dibutuhkan dari tahun ke tahun semakin membesar karena jumalh muslim dari Indonesia alhamdulillah semakin bertambah secara signifikan.
Dengan dibangunnya Masjid Istiqlal Osaka ini nanti diharapkan bisa mengurangi beban KJRI dan organisasi/komunitas muslim Indonesia dalam pencarian lokasi dan bisa berfokus pada penyelengaraan kegiatan agar kegiatan rutin tahunan itu bisa berlangsung dengan lebih khusyuk dan nyaman.
POPULASI MUSLIM INDONESIA DI KANSAI SEMAKIN MEMBESAR
• Wilayah Kansai meliputi: Osaka, Kyoto, Kobe, Nara, Wakayama, Shiga dan Mie. Populasi WNI di wilayah Kansai tercatat sebanyak 5.679 jiwa *1 dan sekitar 70% adalah muslim.
• Populasi WNI di wilayah Kansai terdiri dari pelajar, pemagang, perawat, pekerja, perkawinan dua negara, beserta keluarganya, yang jumlahnya semakin tahun semakin meningkat.
• Pada 2017, lebih dari 300.000 wisatawan Indonesia berkunjung ke Jepang dengan Osaka menjadi salah satu destinasi favorit, dan angka tersebut akan terus meningkat. *2
*1 Data WNI di Wilayah Kansai per November 2017
*2 Sumber: Ministry of Justice, Japan (November 2017)
POTENSI DA’WAH DI OSAKA
Menjaga tauhid dan syar’i di tengah kehidupan masyarakat yang mayoritas berbeda agama dan memiliki budaya yang banyak tidak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam tidaklah mudah, terutama bagi generasi muda.
Untuk itulah diharapkan Masjid Istiqlal Osaka ini bisa menjadi pusat pembelajaran Islam bagi komunitas muslim di Kansai dan sekitarnya yang pada gilirannya nanti mampu menghasilkan da’i-da’i muda yang mampu memahami masyarakat Jepang tapi sekaligus tetap bisa menjaga tauhid dan syariat di dalam kehidupan sehari-harinya.
Sebelum Covid-19 merebak, Jepang menjadikan pariwisata sebagai salah satu faktor utama pendorong ekonomi domestik dengan memudahkan masuknya turis dari luar Jepang. Hal ini disambut baik oleh wisatawan dari negara-negara Asia termasuk Indonesia. Sebagai salah satu bangunan peribadatan yang belum terlalu lazim di Jepang, bisa jadi Masjid Istiqlal ini akan menjadi salah satu ikon unik Osaka sehingga bukan hanya dikunjungi oleh wisatawan muslim tapi juga non-muslim yang dengan seizin Allah mungkin menjadi penyebab diperolehnya hidayah oleh mereka.
Selain wisatawan, jumlah tenaga kerja asing juga diprediksi akan semakin meningkat dengan dibukanya peluang kerja sebagai care giver dan tenaga kerja berstatus TOKUTEI GINO (berkemampuan khusus) dan Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mengisi peluang tersebut karena sudah menjalin kerjasama dengan Jepang sejak puluhan tahun terakhir dalam suplai tenaga kerja dari Indonesia.
Pada tahun 2025 Osaka akan menjadi tuan rumah World Expo. Event ini akan menjadi magnet kedatangan pengunjung dari seluruh dunia, termasuk negara-negara berpenduduk muslim. Kita berharap bahwa Masjid kita ini nanti bisa menjadi penyedia layanan sarana ibadah bagi peserta expo maupun pengunjung muslim dari seluruh belahan dunia.